Rumus Menghitung Turnover
Rumus Inventory Turnover Ratio
Rumus inventory turnover yang pertama digunakan untuk menghitung rasio:
Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Rata-Rata Persediaan
Seperti yang bisa dilihat, untuk rumus penghitungan rasio ini, pemilik usaha hanya perlu mengetahui harga pokok penjualan dari barang yang akan dihitung perputaran persediaannya, dan juga rata-rata dari persediaan barang itu sendiri. Namun, jangan sampai salah, untuk mengetahui rata-rata persediaan, pemilik usaha harus melakukan perhitungan tambahan menggunakan rumus berikut:
Rata-Rata Persediaan = (Jumlah Persediaan di Awal Periode - Jumlah Persediaan di Akhir Periode) / 2
Tanpa menghitung terlebih dahulu rata-rata persediaan barang yang dimiliki, nilai dari rasio perputaran persediaannya akan sulit untuk diketahui karena tidak ada yang bisa dijadikan pembanding.
Faktor-faktor yang memengaruhi inventory turnover
Menjaga kesehatan perputaran persediaan adalah kunci untuk mengatasi perubahan kecil tanpa menghadapi kendala besar. Namun, perlu diingat bahwa dampaknya dapat signifikan seiring berjalannya waktu, terutama pada periode hari libur dan musim tertentu.
Sebelum memasuki suatu musim, perputaran persediaan cenderung meningkat, tetap stabil selama musim berlangsung, dan mengalami penurunan setelah musim berakhir. Dengan merencanakan dengan baik dan mengelola inventaris secara cerdas, kita dapat mengurangi dampak negatif yang timbul akibat fluktuasi musiman terhadap tingkat perputaran inventaris.
Contoh Cara Menghitung Inventory Turnover
Karena kita sudah mengetahui rumus yang digunakan dalam cara menghitung inventory turnover, tentu mudah sekali untuk mencoba menghitung rasio perputaran persediaan. Namun, jika masih merasa bingung, tak perlu cemas, langsung saja perhatikan contoh berikut sebagai ilustrasi.
Diketahui pada tahun 2020, PT Maju Bersama mencatatkan 100.000 persediaan barang di awal periode. Di akhir periode, jumlah persediaan barang ini berkurang setengahnya menjadi 50.000 dengan Harga Pokok Penjualan sebesar Rp1.000.000.
Sementara itu, di tahun 2021, PT Maju Bersama mencatatkan jumlah persediaan hingga 300.000 di awal periode, dan jumlah tersebut berubah menjadi 100.000 di akhir periode dengan Harga Pokok Penjualan sebesar Rp1.200.000.
Dari ilustrasi tersebut, kita bisa mencoba menghitung tingkat perputaran persediaannya sesuai dengan rumus yang tepat sebagai berikut:
Persediaan Awal Periode 100.000
Persediaan Akhir Periode 50.000
Harga Pokok Penjualan Rp1.000.000
Rasio Perputaran Persediaan 2020 = Harga Pokok Penjualan 2020 / ((Persediaan Awal Periode 2020 - Persediaan Akhir Periode 2020) / 2)
Rasio Perputaran Persediaan 2020 = Rp1.000.000 / ((100.000 - 50.000) / 2)
Rasio Perputaran Persediaan 2020 = 1.000.000 / 25.000
Rasio Perputaran Persediaan 2020 = 40
Rata-Rata Hari Penjualan Persediaan 2020 = Jumlah Hari di tahun 2020 / Rasio Perputaran Persediaan 2020
Rata-Rata Hari Penjualan Persediaan 2020 = 366 / 40
Rata-Rata Hari Penjualan Persediaan 2020 = 9,15
Persediaan Awal Periode 300.000
Persediaan Akhir Periode 100.000
Harga Pokok Penjualan Rp1.200.000
Rasio Perputaran Persediaan 2021 = Harga Pokok Penjualan 2021 / ((Persediaan Awal Periode 2021 - Persediaan Akhir Periode 2021) / 2)
Rasio Perputaran Persediaan 2020 = Rp1.200.000 / ((300.000 - 100.000) / 2)
Rasio Perputaran Persediaan 2020 = 1.200.000 / 75.000
Rasio Perputaran Persediaan 2020 = 16 hari
Rata-Rata Hari Penjualan Persediaan 2021 = Jumlah Hari di tahun 2021 / Rasio Perputaran Persediaan 2021
Rata-Rata Hari Penjualan Persediaan 2021 = 365 / 16
Rata-Rata Hari Penjualan Persediaan 2020 = 22,81 hari
Dari contoh cara menghitung inventory turnover di atas, kita dapat mengetahui bahwa PT Maju Bersama mengalami penurunan perputaran persediaan di tahun 2021 karena di tahun tersebut hanya terjadi 16 kali perputaran persediaan saja yang membutuhkan waktu sekitar 23 hari. Padahal, di tahun 2020 PT Maju Bersama berhasil melakukan perputaran persediaan hingga 40 kali dalam setahun, dan setiap perputaran hanya membutuhkan sekitar 9 hari saja.
Tentu dari hasil penghitungan tersebut PT Maju Bersama perlu menyusun strategi baru agar performa bisnisnya semakin baik, kan? Salah satunya bisa dengan memanfaatkan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur sehingga pengelolaan bisnis pun lebih mudah dilakukan secara efektif dan efisien!
Yuk, segera berlangganan aplikasi majoo, yuk!
Baca juga: Aplikasi Stok Barang: Solusi Manis untuk Masalah Bisnis
Rangkuman cara menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan dalam 3 kalimat: Rumus dasar perhitungan RAB adalah luas bangunan dikalikan harga satuan per meter persegi, contohnya untuk kamar berukuran 6x6 meter dengan harga Rp2,5 juta per meter persegi akan menghasilkan RAB Rp90 juta. Langkah-langkah lainnya meliputi menghitung volume pekerjaan, menentukan harga satuan
Rumus Receivable Turnover Ratio
! Anda Telah Dismiss thread ini, jika ingin melihat thread ini harap menekan tombol undo Undo
Pengambilan keputusan yang lebih baik
Memahami inventory turnover merupakan aspek krusial dalam pengambilan keputusan bisnis yang cerdas. Diperlukan penyesuaian yang cepat guna mengakomodasi perubahan selera konsumen, dinamika pasar, atau fluktuasi ekonomi.
Rasio perputaran persediaan yang tinggi memberikan keuntungan besar bagi perusahaan dalam merespons perubahan pasar dengan cepat. Keunggulan ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi produksi, penetapan harga, atau kebijakan pemasaran secara real-time sesuai dengan permintaan produk mereka.
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Berikutnya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Sudah menjadi rahasia umum jika hampir semua pelanggan mengharapkan produk yang tersedia dan baru. Melalui perputaran persediaan yang tinggi dapat membantu memastikan bahwa Anda selalu memiliki stok produk yang terbaru dan diminati.
Meminimalkan Biaya Penyimpanan
Selanjutnya dapat memangkas biaya penyimpanan, dimana semakin lama persediaan disimpan maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan, asuransi, dan keamanannya. Dengan perputaran persediaan yang tinggi maka akan membantu mengurangi biaya-biaya ini secara signifikan.
Semua jenis usaha memiliki tingkat labor turnover (LTO) yang berbeda. Ada perusahaan yang punya turnover rate rendah, di mana sebagian besar karyawannya betah bertahan hingga pensiun. Namun, sebaliknya, ada juga yang punya turnover tinggi yang ditandai dengan pegawai yang keluar masuk silih berganti, di mana karyawan hanya bertahan satu atau dua tahun, atau bahkan hanya dalam hitungan bulan.
Umumnya perusahaan menghitung LTO dengan metode tahunan disesuaikan dengan periode anggaran perusahaan. Namun, ada cara lain menghitung LTO, yaitu dengan metode bulanan, yang mengukur persentase karyawan keluar dalam periode waktu bulanan.
Baca Juga: Menghitung Labor Turnover atau Turnover Rate Karyawan, Pentingkah?
LTO bulanan merupakan rasio karyawan yang keluar atau tidak lanjut bekerja, terhadap rata-rata jumlah karyawan dalam periode waktu bulanan. Rumus turnover rate bulanan adalah:
LTO = jumlah karyawan keluar_ x 100rata-rata jumlah karyawan
Misalnya jumlah karyawan yang keluar dalam tiga bulan terakhir adalah 10, sementara jumlah rata-rata karyawan periode itu 200 orang, maka LTO untuk tiga bulan adalah:
LTO = 10/200 x 100 = 5%
LTO bulanan ini lebih tepat diterapkan oleh perusahaan yang menggunakan periode tutup buku kurang dari setahun, misalnya periode tiga bulanan (trimester), empat bulanan (kuartal), atau enam bulanan (semester). Metode hitung ini juga cocok apabila perusahaan mempekerjakan karyawan PKWT dan pekerja musiman. Sebab, perputaran karyawan kontrak berdasarkan waktu tertentu bisa terjadi dalam hitungan bulan.
Dengan menghitung turnover rate karyawan dengan metode bulanan, HR dapat mengetahui persentase karyawan yang tidak lanjut bekerja atau keluar dari perusahaan dalam periode waktu yang lebih pendek, termasuk karyawan yang kontraknya habis. Sedangkan dalam kasus karyawan yang resign sukarela, HR dapat mengenali alasan apa yang paling banyak menyebabkan pengunduran diri tersebut.
Selain itu, manfaat lainnya adalah memetakan pada bulan apa terjadi turnover tertinggi di perusahaan. Ini berguna bagi HR dalam merumuskan program preventif yang tepat untuk menekan LTO.
LTO umumnya mengungkap masalah tersembunyi dalam organiasi. Turnover rate sering dikaitkan dengan masalah ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaan maupun perusahaan, sehingga mereka cenderung mencari yang lebih baik. Faktor penyebabnya tidak soal gaji semata, melainkan bisa karena alasan lain.
Para pakar SDM, misalnya Gallup Consultant, menemukan bahwa voluntary turnover di tempat kerja muncul karena rasa tidak bahagia dan tidak terlibat atau terikat secara emosional (enganged) dengan pekerjaan. Turnover ini dapat ditekan dengan meningkatkan employee engagement.
Sebagai contoh, karyawan yang kompeten bisa menjadi tidak produktif karena tidak dilibatkan dalam proyek penting, tidak mendapat pelatihan, atau hanya sebagai pelengkap tim kerja yang dibentuk atasan. Akibatnya ia merasa tersisih, merasa bukan bagian dari organisasi, dan bahkan tidak peduli dengan tujuan perusahaan. Ia menganggap pekerjaannya tak lebih dari rutinitas harian.
Gallup menggolongkan karyawan semacam ini ke dalam tipe not engaged, yang cirinya antara lain hanya fokus pada tugas harian, kurang inisiatif, dan cenderung menunggu perintah. Jika tidak ada solusi, maka karyawan akan bosan dan berubah menjadi actively disengaged dan tidak punya lagi semangat kerja.
Jika perusahaan memiliki banyak pekerja yang not engaged atau disengaged, maka kemungkinan turnover rate tinggi. Keputusan mereka untuk bertahan atau resign sama-sama merugikan perusahaan.
Jika mereka resign, perusahaan menanggung biaya rekrutmen pegawai pengganti yang lebih besar. Sebaliknya, apabila bertahan dan perusahaan tidak melakukan apa-apa, maka dapat menyebabkan inefisiensi karena perusahaan membayar biaya gaji karyawan yang tidak/kurang produktif.
Nah, untuk menganalisis apakah perusahaan kamu sudah efisien, maka perlu membandingkan jumlah tenaga kerja, produktivitas, dan biaya gaji yang dikeluarkan perusahaan. Kamu bisa menggunakan HRIS software Gadjian.
Aplikasi berbasis teknologi cloud ini memiliki fitur analisis kinerja karyawan yang menyajikan demografi pekerja di perusahaan. Data statistik per periode tertentu yang dapat kamu tetapkan sesuai kebutuhan akan memberikan informasi jumlah tenaga kerja (headcount) dan biaya gaji karyawan.
Baca Juga: Cara Menghitung Turnover Rate Tahunan Karyawan
Kamu dapat mengevaluasi apakah beban gaji karyawan sesuai dengan produktivitas yang dihasilkan. Jika gaji membengkak dan produktivitas rendah, maka kemungkinan ada karyawan yang demotivasi dan disengaged, sehingga HR perlu menerapkan strategi peningkatan engagement yang tepat.
Selain menganalisis kinerja dan biaya gaji, Gadjian sangat efisien untuk menghitung gaji karyawan setiap bulan, dengan memasukkan semua komponen seperti gaji pokok, tunjangan, lembur, bonus, THR, BPJS, dan PPh 21. Sistem hitung otomatis membuat aplikasi ini minim kesalahan.
Membayar gaji karyawan juga bisa menggunakan aplikasi penggajian yang terintegrasi dengan internet banking Mandiri Cash Management ini. Cukup sekali klik di Gadjian, gaji karyawan otomatis masuk ke rekening mereka masing-masing.
Inventory turnover ratio memegang peranan krusial dalam mengukur efisiensi operasional bisnis retail. Metrik ini menyoroti kecepatan penjualan dan pengisian ulang inventaris, memberikan pemahaman mendalam tentang kesehatan bisnis tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi signifikansi rasio perputaran persediaan dengan merinci definisi, metode perhitungan, dan dampaknya terhadap kesuksesan perusahaan. Selain relevansinya dalam bidang keuangan, penguasaan terhadap rasio ini menjadi krusial untuk meningkatkan profitabilitas, memperbaiki kepuasan pelanggan, serta mempertahankan daya saing di dalam industri.
Meminimalkan biaya penyimpanan
Pebisnis seringkali mencari ruang penyimpanan sebelum menjual barang mereka. Jika Anda memiliki gudang atau area penyimpanan khusus, berarti Anda harus mengeluarkan biaya untuk menyimpan barang di tempat tersebut.
Perputaran persediaan berkaitan dengan upaya mengurangi biaya penyimpanan barang di lokasi penyimpanan Anda. Semakin lama suatu barang disimpan di gudang, semakin tinggi biaya penyimpanan dan premi asuransi yang harus Anda tanggung, dan semakin besar risiko barang tersebut menjadi usang.
Contoh Perhitungan Inventory Turnover
Agar lebih mudah memahami bagaimana cara menghitung rasio inventory turnover, Anda bisa memahaminya dengan contoh berikut ini:
Misalkan sebuah toko memiliki persediaan awal senilai Rp100.000.000 dan persediaan akhir senilai Rp80.000.000 pada akhir triwulan pertama. HPP (Harga Pokok Penjualan) selama triwulan pertama adalah Rp150.000.000.
Maka yang perlu dihitung adalah:
Kemudian hitung rasio perputaran persediaan:
Dari contoh ini, diketahui jika rasio Inventory Turnover toko adalah 1.67. Artinya. Artinya, toko ini menjual dan mengganti persediaan barangnya sebanyak 1.67 kali selama triwulan pertama.
Pada tahun 20xx, Toko Buku BelaBeli memiliki total persediaan awal senilai Rp100.000.000 dan persediaan akhir senilai Rp75.000.000, dengan total persediaan barang Rp325.000.000. Berapa rasio inventory turnovernya?
Untuk menghitung nilai perputaran persediaan toko buku di atas, perlu menghitung berapa HPP dan rata-rata persediaan pada tahun 20xx:
Dari contoh ini bisa disimpulkan jika, toko buku BelaBeli memiliki rasio Inventory Turnover 2.86, yang berarti mereka menjual dan mengganti persediaan barangnya sebanyak 2.86 kali selama tahun 2023. Hal ini menunjukkan efisiensi yang sangat baik dalam mengelola persediaan.
Rumus Inventory Turnover
Menghitung perputaran persediaan dilakukan dengan membangi HPP dengan rata-rata persediaan (Credit: Freepik.com)
Untuk menghitung rasio inventory turnover bisa menggunakan rumus berikut ini:
Secara umum, nilai perputaran persediaan dikatakan rendah jika hasil perhitungannya kurang dari 1, sedangkan dikatakan tinggi jika memiliki nilai lebih dari 4.
Namun, perlu dicatat menentukan rasio Inventory Turnover yang rendah dan tinggi TIDAK BISA DIDASARKAN DARI ANGKA MUTLAK, karena tergantung pada industri dan konteks bisnis.